 
 
Gunung
 Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dan merupakan gunung 
tertinggi kedua di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.432 mdpl. Pada masa 
penjelajahan dunia yang pertama Sir Frances Drake, 
              seorang pelaut Inggris pada tahun 1580, ketika 
              itu melihat Gunung Slamet dan segera mengarahkan perahunya dan berlabuh di Cilacap.
Gn. Slamet dapat didaki melalu 3 jalur,
 lewat jalur sebelah Barat Kaliwadas, lewat jalur sebelah selatan Batu 
Raden dan lewat jalur sebelah timur Bambangan. Dari ketiga jalur 
tersebut yang terdekat adalah lewat Bambangan, selain pemandangannya 
indah juga banyaknya kera liar yang dapat ditemui dalam perjalanan 
menuju ke puncak slamet.
JALUR BAMBANGAN
Jalur Bambangan adalah jalur yang 
sangat populer dan merupakan jalur yang paling sering didaki. Route 
Bambangan merupakan route terpendek dibandingkan route Batu Raden dan 
Kali Wadas. 
Dari kota Purwokerto naik bus ke tujuan 
Purbalingga dan dilanjutkan dengan bus dengan tujuan Bobot sari turun di
 Serayu. Perjalanan disambung menggunakan mobil bak angkutan pedesaan 
menuju desa Bambangan, desa terakhir di kaki gunung Slamet.
Di dusun yang berketinggian 1279 mdpi 
ini para pendaki dapat memeriksa kembali perlengkapannya dan mengurus 
segala administrasi pendakian. Selepas dari jalan aspal perkampungan 
belok ke kanan, Pendaki akan menyeberangi sungai dengan cara melompat 
dari satu batu ke batu yang lain, bila sedang musim hujan aliran air 
deras akan menutupi batu-batuan ini. Selanjutnya akan melewati ladang 
penduduk selama 1 jam menuju pos Payung dengan keadaan medan yang 
terjal.
Pos Payung merupakan pos pendakian yang
 menyerupai payung raksasa dan masih berada di tengah-tengah perkebunan 
penduduk. Selepas pos Payung pendakian dilanjutkan menuju pondok Walang 
dengan jalur yang sangat licin dan terjal di tengah-tengah lingkungan 
hutan hujan tropis, selama kurang lebih2 jam. Selepas pondok Walang, 
medan masih seperti sebelumnya, jalur masih tetap menanjak di tengah 
panorama hutan yang sangat lebat dan indah, selama kira-kira 2 jam 
menuju Pondok Cemara.              
              
Sebagaimana namanya, pondok Cemara 
dikelilingi oleh pohon cemara yang diselimuti oleh lumut. Selepas pondok
 Cemara pendakian dilanjutkan menuju pos Samaranthu. Selama kira-kira 2 
jam dengan jalur yang tetap menanjak dan hutan yang lebat. Samaranthu 
merupakan pos ke 4. Kira-kira 15 menit dari pos ini terdapat mata air 
bersih yang berupa sungai kecil. Selepas Samaranthu, medan mulai terbuka
 dengan vegetasi padang rumput. 
Pendaki akan melewati Sanghiang Rangkah yang 
merupakan semak-semak yang asri dengan Edelweiss di sekelilingnya, dan 
sesekali mendapati Buah Arbei di tengah-tengah pohon yang menghalangi 
lintasan pegunungan. Pendaki juga akan melewati Sanghiang Jampang yang 
sangat indah untuk melihat terbitnya matahari. 
Kira-kira 30 menit kemudian pendaki 
akan tiba di Plawangan. Plawangan (lawang = pintu) merupakan pintu 
menuju puncak Slamet. Dari tempat ini pendaki akan dapat menikmati 
panorama alam yang membentang luas di arah timur. 
Selepas Plawangan lintasan semakin menarik 
sekaligus menantang, selain pasir dan bebatuan sedimentasi lahar yang 
mudah longsor pada sepanjang lintasan, di kanan kiri terdapat jurang dan
 tidak ada satu pohon pun yang dapat digunakan sebagai pegangan. 
JALUR KALIWADAS  
Kaliwadas merupakan sebuah dusun yang berketinggian 
1850 mdpi dan masuk wilayah Desa Dawehan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten 
Brebes, atau tepatnya berada pada barat daya lereng Gunung Slamet. Untuk
 menuju Kaliwadas dapat ditempuh dari kota Bumiayu menuju Pangasinan 
dengan menggunakan Angkutan Pedesaan jenis Colt yang memakan waktu 2 
jam. Setiba di Pasar Pangasinan, perjalanan dilanjutkan menuju Kaliwadas
 dengan menggunakan Jeep Hardtop atau menggunakan angkutan umum jenis 
kendaraan terbuka yang beroperasi hingga pukul 18.00.
Pendaki dapat menyiapkan segala perbekalan dan 
perizinan dari Kaliwadas ini. Kira - kira 300 m selepas jalan desa, 
pendaki diarahkan menuju jalan setapak. Satu jam kemudian pendaki akan 
melewati Tuk Suci yang oleh penduduk setempat diartikan sebagai mata air
 suci. Di Tuk Suci ini terdapat aliran air yang dibendung, yang 
berfungsi sebagai pengairan desa di bawahnya. Selepas Tuk Suci, medan 
mulai menanjak menembus lorong-lorong tumbuhan Bambu yang berukuran 
kecil. Penduduk sekitar menyebutnya Pringgodani. Enam puluh menit 
kemudian pendaki akan tiba di pondok Growong.
Pondok Growong merupakan tempat yang 
cocok untuk mendirikan tenda. Di sekitar area ini banyak ditemukan pohon
 besar yang di bawahnya terdapat lubang berukuran cukup besar. Selepas 
pondok Growong lintasan relatif datar sampai pada sebuah jembatan kecil 
yang bemama taman Wlingi, yang berada di ketinggian 1953 mdpl. Di daerah
 ini terdapat persimpangan, lintasan yang lurus dan lebar menuju ke 
Sumur Penganten. Berjarak 500 m dari area terdapat sumber air, yang juga
 merupakan sebuah tempat keramat di mana banyak peziarah yang datang 
untuk meminta berkah.
Plawangan merupakan sebuah tanah yang cukup datar di daerah terbuka, sekaligus merupakan batas vegetasi. Untuk menuju puncak dibutuhkan waktu kira-kira 2 jam. Pendaki dapat berangkat pagi agar dapat menikmati keadaan puncak dan sekitamya dalam keadaan cuaca cerah. Selepas Plawangan lintasan semakin tajam hingga mencapai sudut pendakian 60. Selanjutnya keadaan lintasan semakfn parah dengan medan bebatuan vulkanik yang mudah longsor. Bau belerang terasa menyengat dari kawah ketika pendaki tiba di puncak bayangan. Setiba di daerah ini, pendaki tinggal melipir pada gigir kawah menuju arah timur.
Setelah melewati Tugu Surono yang berupa tumpukan batu, pendaki akan sampai di puncak tertinggi Gunung Slamet yang ditandai dengan patok triangulasi dan tower. Dulu tempat ini juga digunakan sebagai pemantauan aktivitas gunung api ini. Di puncak tertinggi kedua se-Jawa ini pendaki dapat menyaksikan pemandangan pada arah timur. Tampak beberapa puncak seperti Gunung Sumbing, Sundoro, Merbabu, Merapi, dan puncak Ciremai di arah barat. Semuanya berdiri kokoh sekan-akan menjadi pasak bumi Pulau Jawa.
JALUR BATU RADEN 
Dari kota Purwokerto menuju tempat 
wisata Batu Raden menempuh jarak 15 km arah utara dan dapat ditempuh 
selama 30 menit dengan menggunakan Angkutan umum. Batu Raden yang 
merupakan daerah wisata yang terkenal dengan Pancuran Telu dan Pitu ini 
berada di ketinggian 760 mdpl. Pancuran tersebut merupakan aliran mata 
air panas yang mengandung belerang. Jalur ini merupakan jalur tersulit 
dan jarang dilalui pendaki. 
    Terbentang di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian 
    sekitar 640 m di atas permukaan laut. Baturraden terletak hanya 
    14 km dari Kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan yang 
    memadai. Di tempat wisata ini Anda dapat menikmati pemandangan 
    indah & udara pegunungan yang segar dengan suhu 18 Celcius 25 
    Celcius. Sedangkan Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 m, 
    merupakan gunung berapi terbesar dan gunung tertinggi ke-2 di 
    Jawa. 
Jika cuacanya bagus, Kota Purwokerto dapat 
    terlihat dari Baturraden, begitu juga dengan Cilacap dan Nusa 
    Kambangan. Ketika kita melihat gunung Slamet, kita dapat melihat 
    lereng gunung Slamet yang ditutupi oleh hutan Heterogen. Taman 
    Rekreasi di Baturraden menyajikan alam pegunungan & lembah sunyi 
    yang dihiasi air terjun serta sumber air panas Belerang dan 
    Pancuran. Di tempat ini juga dapat dinikmati berbagai mainan 
    anak, menara pandang, Taman Botani, Kolam Renang. Tempat 
    pemandian air panas, Kintamani, kolam luncur, sepeda air, kereta 
    gantung, & kebun binatang Widya Mandala.
Selepas pal Taman Wisata Batu Raden, 
lintasan berbelok ke kanan dan menurun. Dalam perjalanan menuju pos I 
banyak ditemui cabang lintasan, yang merupakan jalan tikus yang banyak 
dibuat oleh penduduk setempat. Di tengah perjalanan pendaki akan 
melewati sebuah sungai. Setelah itu lintasan kembali datar dengan sajian
 jurang yang menganga pada sisi kanan lintasan. Untuk sampai di pos I 
dibutuhkan waktu selama 3 jam.
Selepas pos I lintasan mulai menanjak 
dengan sajian hutan yang rimbun dan asri, selama 2 jam. Untuk sampai di 
pos III dibutuhkan waktu selama 3 jam dengan lintasan yang tidak begitu 
menanjak. Vegetasi di pos III masih dalam kungkungan hutan hujan Tropis.
 Selepas itu pendaki akan melipir pada sebuah punggungan tipis yang 
berada di ketinggian 1664 mdpl. Daerah tersebut bemama Igir Leiangar. 
Selepas pos IV, tepatnya di puncak Gunung Malang, akan ditemui 
persimpangan dengan jalur Kaliwadas. Kemudian perjalanan dilanjutkan 
menuju ke Plawangan, lalu berbelok ke kanan menuju puncak Slamet.
Kali ini saya menulis 
tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang 
kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu
 di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang 
asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong.
Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan 
beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat 
fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana 
melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran 
ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa
 arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya 
dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk 
serta ratusan pengawal kerajaan. 
Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang 
ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya 
tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan 
pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa 
Tengah. 
Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. 
Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk 
dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. 
Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit 
gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit 
disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran 
mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya 
dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan 
sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap.
Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran.
 Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi 
secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. 
Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh 
total. 
Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. 
Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin 
karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi 
memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam 
bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu 
dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden 
yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena 
Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di 
lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. 
- See more at: 
http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis 
tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang 
kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu
 di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang 
asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong.
Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan 
beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat 
fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana 
melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran 
ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa
 arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya 
dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk 
serta ratusan pengawal kerajaan. 
Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang 
ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya 
tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan 
pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa 
Tengah. 
Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. 
Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk 
dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. 
Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit 
gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit 
disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran 
mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya 
dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan 
sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap.
Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran.
 Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi 
secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. 
Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh 
total. 
Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. 
Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin 
karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi 
memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam 
bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu 
dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden 
yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena 
Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di 
lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. 
- See more at: 
http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis 
tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang 
kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu
 di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang 
asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong.
Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan 
beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat 
fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana 
melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran 
ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa
 arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya 
dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk 
serta ratusan pengawal kerajaan. 
Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang 
ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya 
tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan 
pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa 
Tengah. 
Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. 
Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk 
dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. 
Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit 
gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit 
disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran 
mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya 
dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan 
sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap.
Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran.
 Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi 
secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. 
Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh 
total. 
Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. 
Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin 
karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi 
memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam 
bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu 
dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden 
yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena 
Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di 
lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. 
- See more at: 
http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis 
tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang 
kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu
 di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang 
asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong.
Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan 
beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat 
fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana 
melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran 
ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa
 arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya 
dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk 
serta ratusan pengawal kerajaan. 
Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang 
ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya 
tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan 
pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa 
Tengah. 
Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. 
Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk 
dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. 
Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit 
gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit 
disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran 
mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya 
dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan 
sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap.
Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran.
 Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi 
secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. 
Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh 
total. 
Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. 
Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin 
karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi 
memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam 
bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu 
dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden 
yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena 
Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di 
lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. 
- See more at: 
http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis 
tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang 
kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu
 di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang 
asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong.
Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan 
beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat 
fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana 
melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran 
ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa
 arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya 
dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk 
serta ratusan pengawal kerajaan. 
Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang 
ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya 
tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan 
pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa 
Tengah. 
Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. 
Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk 
dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. 
Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit 
gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit 
disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran 
mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya 
dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan 
sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap.
Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran.
 Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi 
secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. 
Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh 
total. 
Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. 
Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin 
karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi 
memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam 
bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu 
dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden 
yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena 
Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di 
lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. 
- See more at: 
http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis 
tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang 
kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu
 di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang 
asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong.
Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan 
beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat 
fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana 
melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran 
ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa
 arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya 
dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk 
serta ratusan pengawal kerajaan. 
Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang 
ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya 
tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan 
pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa 
Tengah. 
Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. 
Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk 
dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. 
Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit 
gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit 
disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran 
mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya 
dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan 
sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap.
Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran.
 Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi 
secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. 
Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh 
total. 
Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. 
Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin 
karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi 
memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam 
bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu 
dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden 
yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena 
Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di 
lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. 
- See more at: 
http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
 
Apakah Andari Membutuhkan Pinjaman untuk review memulai Bisnis? Membawa Pinjaman untuk review melunasi Tagihan Andari? Sebelumnya Saat ini Kami menawarkan Pinjaman Pendidikan, bisnis Pinjaman, Pinjaman rumah, Pinjaman Pertanian, Pribadi Pinjaman, Pinjaman mobil, dll Jika Andari Perlu untuk review mengekspresikan Minat Andari PADA Pinjaman, sehingga Kami DAPAT mengirimkan Informasi LEBIH lanjut Kepada Andari. Hubungi kami email melalui: kathleenfosterloanfirm@gmail.com Terima kasih
BalasHapusSalam sejahtera!
BalasHapusNama saya Dewi Rumapea, saya berasal dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya ingin menggunakan medium ini untuk memaklumkan semua dalam kumpulan ini mencari pinjaman yang sangat berhati-hati kerana ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu, saya secara kewangan turun dan saya memutuskan untuk mendapatkan pinjaman dari Man di Malaysia dan saya tertipu oleh pemberi pinjaman palsu di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sehingga seorang kawan saya merujuk saya kepada pemberi pinjaman yang sangat dipercayai dan tulen yang dipanggil Puan Glory, seorang pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan saya pinjaman sebanyak Rp500,000,000 tanpa tekanan, pada kadar faedah 2% yang merupakan kadar yang berpatutan untuk saya.
Selepas memindahkan kredit saya ke akaun bank saya, saya sangat terkejut apabila saya menyemak baki akaun bank saya dan mendapati bahawa jumlah saya memohon, telah dipindahkan terus ke akaun saya, oleh puan Glory, tanpa berlengah-lengah. Jadi saya berjanji kepada puan Glory bahawa saya akan berkongsi berita baik agar orang ramai mendapat pinjaman mudah tanpa tekanan. Jadi, jika anda memerlukan sebarang pinjaman, sila hubungi Puan Glory melalui email: gloryloanfirm@gmail.com
Saya menggunakan masa ini untuk memaklumkan kepada anda semua bahawa anda boleh menghubungi saya melalui e-mel saya: dewiputeri9@gmail.com atau anda boleh menghubungi Nur Izzatul Azira Ismail, dari Malaysia yang memperkenalkan saya dan memberitahu saya mengenai Puan Glory, Dia juga mendapat pinjaman dari Puan Glory, Anda juga boleh menghubunginya melalui e-mel: utariwirmayaty@gmail.com Kini, semua yang saya lakukan adalah cuba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya hantar terus ke akaun bulanan.
Nota: Tiada yuran insurans, yuran pendaftaran atau yuran pemindahan.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT kerana menggunakan puan Glory untuk mengubah kisah kewangan saya dan kini saya seorang pemilik perniagaan saya yang bangga, semoga Allah terus memberkati Puan Glory dan terus menggunakannya untuk membantu kita semua dalam kesulitan kewangan