Kamis, 23 Januari 2014

GUNUNG SLAMET DI JAWA TENGAH

GUNUNG SLAMET PUNCAK TERTINGGI DI JAWA TENGAH
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEienSgoAhcdBsfz4TxhgjNHdptGezfviDNlOjuqYKG-8_tm3m1FuMniLCO154AItSOYvNJz-TfKN02TX-ylgrTwDvkv70xe_jAwkeNm71qpZ6V_RG-NG7sh0n8PTTjNWiHK1drnQwJ4DTE/s1600/gunung-slamet.jpg

Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dan merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.432 mdpl. Pada masa penjelajahan dunia yang pertama Sir Frances Drake, seorang pelaut Inggris pada tahun 1580, ketika itu melihat Gunung Slamet dan segera mengarahkan perahunya dan berlabuh di Cilacap.
Gn. Slamet dapat didaki melalu 3 jalur, lewat jalur sebelah Barat Kaliwadas, lewat jalur sebelah selatan Batu Raden dan lewat jalur sebelah timur Bambangan. Dari ketiga jalur tersebut yang terdekat adalah lewat Bambangan, selain pemandangannya indah juga banyaknya kera liar yang dapat ditemui dalam perjalanan menuju ke puncak slamet.
JALUR BAMBANGAN
Jalur Bambangan adalah jalur yang sangat populer dan merupakan jalur yang paling sering didaki. Route Bambangan merupakan route terpendek dibandingkan route Batu Raden dan Kali Wadas.
Dari kota Purwokerto naik bus ke tujuan Purbalingga dan dilanjutkan dengan bus dengan tujuan Bobot sari turun di Serayu. Perjalanan disambung menggunakan mobil bak angkutan pedesaan menuju desa Bambangan, desa terakhir di kaki gunung Slamet.
Di dusun yang berketinggian 1279 mdpi ini para pendaki dapat memeriksa kembali perlengkapannya dan mengurus segala administrasi pendakian. Selepas dari jalan aspal perkampungan belok ke kanan, Pendaki akan menyeberangi sungai dengan cara melompat dari satu batu ke batu yang lain, bila sedang musim hujan aliran air deras akan menutupi batu-batuan ini. Selanjutnya akan melewati ladang penduduk selama 1 jam menuju pos Payung dengan keadaan medan yang terjal.

Pos Payung merupakan pos pendakian yang menyerupai payung raksasa dan masih berada di tengah-tengah perkebunan penduduk. Selepas pos Payung pendakian dilanjutkan menuju pondok Walang dengan jalur yang sangat licin dan terjal di tengah-tengah lingkungan hutan hujan tropis, selama kurang lebih2 jam. Selepas pondok Walang, medan masih seperti sebelumnya, jalur masih tetap menanjak di tengah panorama hutan yang sangat lebat dan indah, selama kira-kira 2 jam menuju Pondok Cemara.


Sebagaimana namanya, pondok Cemara dikelilingi oleh pohon cemara yang diselimuti oleh lumut. Selepas pondok Cemara pendakian dilanjutkan menuju pos Samaranthu. Selama kira-kira 2 jam dengan jalur yang tetap menanjak dan hutan yang lebat. Samaranthu merupakan pos ke 4. Kira-kira 15 menit dari pos ini terdapat mata air bersih yang berupa sungai kecil. Selepas Samaranthu, medan mulai terbuka dengan vegetasi padang rumput.
Pendaki akan melewati Sanghiang Rangkah yang merupakan semak-semak yang asri dengan Edelweiss di sekelilingnya, dan sesekali mendapati Buah Arbei di tengah-tengah pohon yang menghalangi lintasan pegunungan. Pendaki juga akan melewati Sanghiang Jampang yang sangat indah untuk melihat terbitnya matahari.


Kira-kira 30 menit kemudian pendaki akan tiba di Plawangan. Plawangan (lawang = pintu) merupakan pintu menuju puncak Slamet. Dari tempat ini pendaki akan dapat menikmati panorama alam yang membentang luas di arah timur.
Selepas Plawangan lintasan semakin menarik sekaligus menantang, selain pasir dan bebatuan sedimentasi lahar yang mudah longsor pada sepanjang lintasan, di kanan kiri terdapat jurang dan tidak ada satu pohon pun yang dapat digunakan sebagai pegangan.

Di daerah ini sering terjadi badai gunung, oleh karena itu pendaki disarankan untuk mendaki di pagi hari. Kebanyakan pendaki meninggalkan barang-barang mereka di bawah, untuk memperingan beban. Dari Plawangan sampai di puncak dibutuhkan waktu 30- 60 menit. Dari sini pendaki dapat melihat puncak Slamet yang begitu besar dan hamparan kaldera yang sangat luas dan menakjubkan, yang biasa disebut dengan Segoro Wedi. Apabila kita ingin turun menuju jalur lain, misalnya Guci, pendaki harus melewati kompleks kawah untuk memilih jalur yang diinginkan. 

JALUR KALIWADAS
Kaliwadas merupakan sebuah dusun yang berketinggian 1850 mdpi dan masuk wilayah Desa Dawehan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, atau tepatnya berada pada barat daya lereng Gunung Slamet. Untuk menuju Kaliwadas dapat ditempuh dari kota Bumiayu menuju Pangasinan dengan menggunakan Angkutan Pedesaan jenis Colt yang memakan waktu 2 jam. Setiba di Pasar Pangasinan, perjalanan dilanjutkan menuju Kaliwadas dengan menggunakan Jeep Hardtop atau menggunakan angkutan umum jenis kendaraan terbuka yang beroperasi hingga pukul 18.00.

Pendaki dapat menyiapkan segala perbekalan dan perizinan dari Kaliwadas ini. Kira - kira 300 m selepas jalan desa, pendaki diarahkan menuju jalan setapak. Satu jam kemudian pendaki akan melewati Tuk Suci yang oleh penduduk setempat diartikan sebagai mata air suci. Di Tuk Suci ini terdapat aliran air yang dibendung, yang berfungsi sebagai pengairan desa di bawahnya. Selepas Tuk Suci, medan mulai menanjak menembus lorong-lorong tumbuhan Bambu yang berukuran kecil. Penduduk sekitar menyebutnya Pringgodani. Enam puluh menit kemudian pendaki akan tiba di pondok Growong.
Pondok Growong merupakan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda. Di sekitar area ini banyak ditemukan pohon besar yang di bawahnya terdapat lubang berukuran cukup besar. Selepas pondok Growong lintasan relatif datar sampai pada sebuah jembatan kecil yang bemama taman Wlingi, yang berada di ketinggian 1953 mdpl. Di daerah ini terdapat persimpangan, lintasan yang lurus dan lebar menuju ke Sumur Penganten. Berjarak 500 m dari area terdapat sumber air, yang juga merupakan sebuah tempat keramat di mana banyak peziarah yang datang untuk meminta berkah.

Jalur ke kiri merupakan lintasan yang menuju ke puncak. Keadaan lintasan semakin menanjak. Di sepanjang lintasan mulai banyak dijumpai pohon tumbang dan pohon penyengat. Lintasan kadang tertutup oleh semak belukar sehingga pendaki harus waspada agar tidak tersesat. Lintasan mulai kembali melebar ketika pendaki melewati persimpangan Igir Manis yang berada di ketinggian 2600 mdpl. Di sekitar area ini akan didapati tetumbuhan Adelweiss dan tetumbuhan Arbei. Setelah itu pendaki akan sampai di Igir Tjowek yang berada di ketinggian 2750 mdpl. Daerah ini masuk kawasan Gunung Malang. Di sini terjadi pertemuan jalaur ini dengan jalur Baturaden. Beberapa meter kemudian barulah pendaki tiba di Plawangan.

Plawangan merupakan sebuah tanah yang cukup datar di daerah terbuka, sekaligus merupakan batas vegetasi. Untuk menuju puncak dibutuhkan waktu kira-kira 2 jam. Pendaki dapat berangkat pagi agar dapat menikmati keadaan puncak dan sekitamya dalam keadaan cuaca cerah. Selepas Plawangan lintasan semakin tajam hingga mencapai sudut pendakian 60. Selanjutnya keadaan lintasan semakfn parah dengan medan bebatuan vulkanik yang mudah longsor. Bau belerang terasa menyengat dari kawah ketika pendaki tiba di puncak bayangan. Setiba di daerah ini, pendaki tinggal melipir pada gigir kawah menuju arah timur.
Setelah melewati Tugu Surono yang berupa tumpukan batu, pendaki akan sampai di puncak tertinggi Gunung Slamet yang ditandai dengan patok triangulasi dan tower. Dulu tempat ini juga digunakan sebagai pemantauan aktivitas gunung api ini. Di puncak tertinggi kedua se-Jawa ini pendaki dapat menyaksikan pemandangan pada arah timur. Tampak beberapa puncak seperti Gunung Sumbing, Sundoro, Merbabu, Merapi, dan puncak Ciremai di arah barat. Semuanya berdiri kokoh sekan-akan menjadi pasak bumi Pulau Jawa.

JALUR BATU RADEN
Dari kota Purwokerto menuju tempat wisata Batu Raden menempuh jarak 15 km arah utara dan dapat ditempuh selama 30 menit dengan menggunakan Angkutan umum. Batu Raden yang merupakan daerah wisata yang terkenal dengan Pancuran Telu dan Pitu ini berada di ketinggian 760 mdpl. Pancuran tersebut merupakan aliran mata air panas yang mengandung belerang. Jalur ini merupakan jalur tersulit dan jarang dilalui pendaki. Terbentang di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 m di atas permukaan laut. Baturraden terletak hanya 14 km dari Kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan yang memadai. Di tempat wisata ini Anda dapat menikmati pemandangan indah & udara pegunungan yang segar dengan suhu 18 Celcius 25 Celcius. Sedangkan Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 m, merupakan gunung berapi terbesar dan gunung tertinggi ke-2 di Jawa.

Jika cuacanya bagus, Kota Purwokerto dapat terlihat dari Baturraden, begitu juga dengan Cilacap dan Nusa Kambangan. Ketika kita melihat gunung Slamet, kita dapat melihat lereng gunung Slamet yang ditutupi oleh hutan Heterogen. Taman Rekreasi di Baturraden menyajikan alam pegunungan & lembah sunyi yang dihiasi air terjun serta sumber air panas Belerang dan Pancuran. Di tempat ini juga dapat dinikmati berbagai mainan anak, menara pandang, Taman Botani, Kolam Renang. Tempat pemandian air panas, Kintamani, kolam luncur, sepeda air, kereta gantung, & kebun binatang Widya Mandala.

Selepas pal Taman Wisata Batu Raden, lintasan berbelok ke kanan dan menurun. Dalam perjalanan menuju pos I banyak ditemui cabang lintasan, yang merupakan jalan tikus yang banyak dibuat oleh penduduk setempat. Di tengah perjalanan pendaki akan melewati sebuah sungai. Setelah itu lintasan kembali datar dengan sajian jurang yang menganga pada sisi kanan lintasan. Untuk sampai di pos I dibutuhkan waktu selama 3 jam.

Selepas pos I lintasan mulai menanjak dengan sajian hutan yang rimbun dan asri, selama 2 jam. Untuk sampai di pos III dibutuhkan waktu selama 3 jam dengan lintasan yang tidak begitu menanjak. Vegetasi di pos III masih dalam kungkungan hutan hujan Tropis. Selepas itu pendaki akan melipir pada sebuah punggungan tipis yang berada di ketinggian 1664 mdpl. Daerah tersebut bemama Igir Leiangar. Selepas pos IV, tepatnya di puncak Gunung Malang, akan ditemui persimpangan dengan jalur Kaliwadas. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke Plawangan, lalu berbelok ke kanan menuju puncak Slamet.




Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong. Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk serta ratusan pengawal kerajaan. Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa Tengah. Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap. Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran. Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh total. Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong. Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk serta ratusan pengawal kerajaan. Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa Tengah. Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap. Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran. Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh total. Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong. Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk serta ratusan pengawal kerajaan. Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa Tengah. Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap. Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran. Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh total. Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html

Muhammad Chamdun

Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong. Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk serta ratusan pengawal kerajaan. Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa Tengah. Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap. Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran. Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh total. Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong. Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk serta ratusan pengawal kerajaan. Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa Tengah. Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap. Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran. Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh total. Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun
Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Slamet. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Slamet. langsung aja ke cerita yuk #SobatKeong. Syeh Maulana Maghribi adalah penyebar agam islam yang secara kebetulan beliau juga seorang pangeran dari negeri Rum-Turki. Suatu hari saat fajar menyingsing setelah melaksanakan sholat subuh, Syeh Maulana melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa. Sang Pangeran ingin mengetahui dari mana arah mana cahaya misterius itu datang dan apa arti fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya dengan ditemani pengikutnya yang sangat setia yang bernama Haji Datuk serta ratusan pengawal kerajaan. Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal yang ditumpanginya sampai di pantai Gresik-Jawa Timur, tiba-tiba cahaya tersebut muncul disebelah barat dan pangeran beserta pengawal kerajaan pergi berlayar kearah barat dan sampailah di pantai Pemalang Jawa Tengah. Disini, Syeh Maulana menyuruh hulu balangnya untuk pulang ke Turki. Sementara beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. Ketika cahyana melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit gatal disekujur tubuhnya dan penyakit gatalnya itu pun sulit disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan sholat tahajjud, pangeran mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkan sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap. Ternyata disitu ada sumber air panas yang mempunyai tujuh buah pancuran. Syeh Maulana memutuskan tinggal disini untuk berobat dengan mandi secara teratur di sumber air panas yang memiliki tujuh buah mata air. Puji syukur kehadirat Allah akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh total. Kemudian Syeh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran Tujuh. Penduduk sekitar menyebut Syeh Maulana dengan nama mbah Atas Angin karena datang dari negeri yang jauh. Kemudian Syeh Maulana Maghribi memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden yang dalam penulisannya menggunakan satu "R" yaitu: BATURADEN. Karena Syeh Maulana mendapat kesembuhan penyakit gatal dan keselamatan di lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama menjadi Gunung Slamet. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html#sthash.H1sEz9BY.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/09/asal-mula-gunung-slamet.html
Muhammad Chamdun

2 komentar:

  1. Apakah Andari Membutuhkan Pinjaman untuk review memulai Bisnis? Membawa Pinjaman untuk review melunasi Tagihan Andari? Sebelumnya Saat ini Kami menawarkan Pinjaman Pendidikan, bisnis Pinjaman, Pinjaman rumah, Pinjaman Pertanian, Pribadi Pinjaman, Pinjaman mobil, dll Jika Andari Perlu untuk review mengekspresikan Minat Andari PADA Pinjaman, sehingga Kami DAPAT mengirimkan Informasi LEBIH lanjut Kepada Andari. Hubungi kami email melalui: kathleenfosterloanfirm@gmail.com Terima kasih

    BalasHapus
  2. Salam sejahtera!
    Nama saya Dewi Rumapea, saya berasal dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya ingin menggunakan medium ini untuk memaklumkan semua dalam kumpulan ini mencari pinjaman yang sangat berhati-hati kerana ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu, saya secara kewangan turun dan saya memutuskan untuk mendapatkan pinjaman dari Man di Malaysia dan saya tertipu oleh pemberi pinjaman palsu di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sehingga seorang kawan saya merujuk saya kepada pemberi pinjaman yang sangat dipercayai dan tulen yang dipanggil Puan Glory, seorang pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan saya pinjaman sebanyak Rp500,000,000 tanpa tekanan, pada kadar faedah 2% yang merupakan kadar yang berpatutan untuk saya.

    Selepas memindahkan kredit saya ke akaun bank saya, saya sangat terkejut apabila saya menyemak baki akaun bank saya dan mendapati bahawa jumlah saya memohon, telah dipindahkan terus ke akaun saya, oleh puan Glory, tanpa berlengah-lengah. Jadi saya berjanji kepada puan Glory bahawa saya akan berkongsi berita baik agar orang ramai mendapat pinjaman mudah tanpa tekanan. Jadi, jika anda memerlukan sebarang pinjaman, sila hubungi Puan Glory melalui email: gloryloanfirm@gmail.com

    Saya menggunakan masa ini untuk memaklumkan kepada anda semua bahawa anda boleh menghubungi saya melalui e-mel saya: dewiputeri9@gmail.com atau anda boleh menghubungi Nur Izzatul Azira Ismail, dari Malaysia yang memperkenalkan saya dan memberitahu saya mengenai Puan Glory, Dia juga mendapat pinjaman dari Puan Glory, Anda juga boleh menghubunginya melalui e-mel: utariwirmayaty@gmail.com Kini, semua yang saya lakukan adalah cuba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya hantar terus ke akaun bulanan.

    Nota: Tiada yuran insurans, yuran pendaftaran atau yuran pemindahan.

    Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT kerana menggunakan puan Glory untuk mengubah kisah kewangan saya dan kini saya seorang pemilik perniagaan saya yang bangga, semoga Allah terus memberkati Puan Glory dan terus menggunakannya untuk membantu kita semua dalam kesulitan kewangan

    BalasHapus